Ziarah dengan berbagai kegiatan dan usaha membenah diri dalam puasa, pantang dan tobat guna menghasilkan pembaharuan diri dan hidup yang lebh baik  menantikan dan merayakan sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus. Perjalanan persiapan diri dan bersama dalam masa puasa sebagai orang Katolik selama 40 hari ini berakhir ketika memasuki pekan suci yang dimulai dengan  perayaan Minggu Palma: perayaan penyambutan  dan perarakan Yesus sebagai Raja memasuki Yerusalem yang kemudian diikuti dengan rangkaian perayaan dan peringatan Tri Hari Suci: Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Alleluia,  dilanjutkan dengan perayaan Minggu Paskah.

Rangkaian peringatan dan perayaan paskah  yang berpusat pada Yesus dalam kisah sengasara, wafat dan kebangkitanNya ini merupakan tanda syukur atas karya keselamatan yang dikerjakan Allah melalui PutraNya Yesus Kristus yang harus menanggung sengsara dan wafatNya demi menebus dosa manusia. Sebagai orang yang ditebus ini kemudian merayakannya seraya mensyukuri karya agung Allah ini dan semakin memperteguh imannya akan Allah dan karya yang menyelamatkan ini. Dan semangat inilah yang menggerakan orang beriman Katolik untuk mengambil bagian dalam persiapan hingga perayaan paskah  dengan iman, syukur  dan suka cita.

SMP Strada St. FX III yang merupakan sekolah Katolik juga terpanggil untuk mengambil bagian dan mengemban misi untuk merayakannya sebagai bagian dari penghayatan iman dalam karya pelayanannya. Oleh karena itulah, sebagai satu keluarga yang bekerja dalam pelayanan pendidikan ini, terpanggil juga untuk merayakan perayaan iman ini dengan semangat untuk memaknai sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus dalam seluruh dinamika pelayanan setiap hari dalam kebersamaan para pendidik, tenaga kependidikan  dan peserta didiknya. Perayaan paskah bersama di sekolah ini dilaksanakan pada Rabu, 23 April 2025 yang diikuti oleh bapak ibu guru karyawan dan para siswa siswi SD Strada TKM II dan SMP Strada St. FX III. Perayaan paskah bersama ini dipimpin oleh Romo Benedictus Basuki Adi Rijanto, CM.  Paskah bersama di dua unit sekolah Strada Cilincing ini dimulai pkl.07.30 dan berakhir 08.30. Dalam khotbahnya Romo Basuki menjelaskan korelasi makna paskah dan telur paskah.  Perayaan paskah begitu familiar dengan telur paskah dan  biasanya  di sekolah setelah pearyaan ekaristi dilanjutkan dengan kegiatan menghias atau mencari telur paskah entah telur ayam ataupun telur puyuh.

Merayakan kisah Kristus yang sengsara dan wafat namun bangkit mulia menjadi pesan pokok paskah. Paskah dan kisah Yesus mewartakan tentang keterlibatan Allah dalam pengalaman dan pergulatan hidup manusia. Allah dalam kemuliaanNya namun begitu menyatu dalam kejatuhan dan keterpurukan manusia oleh karena dosa. Allah mau menunjukkan keberpihakanNya pada manusia, belas kasih yang tak terbatas.  Hal ini mengajak kita untuk semakin mengimani Tuhan yang selalu hadir dan berjalan bersama kita di setiap titik hidup kita. Dan dalam kaitannya dengan telur paskah mewartakan tentang adanya hidup baru yang muncul atau keluar dari telur itu. Kristus dalam kisah sengsara, wafat dan kebangkitaNya membawa harapan dan hidup baru untuk manusia. Dari telur itu lalu muncul atau ada hidup baru, maka paskah Tuhan membawa pembaharuan untuk hidup dan karya kita. Kita pun diajak untuk memaknai pembaharuan itu dalam hidup dan karya kita sehari-hari dengan menghadirkan Kristus yang selalu menyertai dan memberikan kekuatan, semangat dan daya hidup yang baru.

Setelah selesai perayaan ekaristi, dilajutkan dengan  foto bersama guru karyawan dan para siswa siswi dengan Romo Basuki. Romo Basuki dengan semangat paskah berkenan untuk unjuk gaya bersama dalam foto bersama ini dengan  gaya yang menarik perhatian dan semangat para siswa. Romo Basuki yang baru pertama kali merayakan ekaristi  bersama di sekolah Strada Cilincing ini memberikan nuansa dan semangat yang berkesan. Tentu bukan saja bagi para guru dan karyawan beserta para siswa, namun bagi Romo Basuki sendiri mengungkapkan bahwa beliau terkesan dengan lingkungan sekolah yang ada, masih terdapat tanaman dan pohon-pohon hijau yang menghiasi pemandangan yang ada. Perhatian terhadap lingkungan sekitar tentu menjadi penting untuk mendukung suasana belajar. Efek yang positif ini tentu perlu untuk dirawat dan dilestarikan sejalan dengan panggilan dan semangat kebangkitan dan hidup baru harus berdampak dan berpengaruh positif bagi yang lain sebagai bentuk kesaksian dari paskah Tuhan sendiri.

Pesan mendalam dari perayaan ini adalah panggilan pada perwujudan nilai korban dalam iman  untuk menghasilkan semangat hidup untuk berubah menjadi lebih baik sebagaimana diteladankan oleh Yesus Sang Putra yang menderita, wafat namun bangkit mulia. Kiranya semangat ini yang harus mewarnai seluruh dinamika pelayanan agar terus terjadi perubahan dan hidup yang lebih baik dan perlu untuk terus dibaharui dengan berbagai cara, usaha dan  jalan-jalan yang menyelamatkan.

Sebarkan artikel ini