Badan pangan sedunia FAO (Food Agriculture Organization) yang berpusat di Roma Italia, menetapkan peringatan hari pangan sedunia pada setiap tanggal 16 Oktober sejak tahun 1981. Penetapan peringatan hari pangan sedunia pada setiap tanggal 16 Oktober ini bertepatan dengan pembentukan atau berdirinya badan pangan dunia (FAO) itu sendiri. Hal ini mengingatkan kita akan 2 (dua) hal penting yaitu ketersediaan/ kecukupan pangan dan konsumsi pangan sehat dengan cara yang sehat pula. Perayaan hari pangan sedunia yang diadakan di SMP Strada St. FX III pada tanggal 16 Oktober 2024 terlaksana dalam beberapa rangkaian kegiatan antara lain: Ibadat bersama, lomba memasak antar kelas, fashion show perwakilan setiap kelas dengan menggunakan pakaian adat masing-masing, pensi mini dan makan bersama.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Rabu, 16 Oktober 2024 merupakan hari yang penuh dengan aneka warna yang memberikan kesan kemeriahan, keindahan, penuh suka cita dan suasana ala pesta. Para siswa dan guru karyawan mengenakan pakaian khas daerah masing-masing, menciptakan warna keanekaragaman budaya yang begitu menarik dan mempesona. Kebhinekaan Indonesia dan keindahannya segera tercipta dan tampak jelas di pagi itu. Semua nampak senang dan bahagia. Keindahan dan kemeriahan ini patut disyukuri dan terus dihidupkan sebagai upaya menjaga dan melestarikan Indonesia yang beranekaragam penuh pesona. Oleh karena itu, sangat tepat untuk segera memulai kegiatan yang pertama yaitu ibadat bersama sebagai bentuk syukur sekaligus memohon untuk kelancaran dan kesuksesan rangkaian kegiatan peringatan hari pangan sedunia yang dipimpin oleh Frater Arnol, SDB dan Frater Tarsi, SX. Dalam khotbahnya, Frater Tarsi memberikan pesan agar setiap orang bijak dalam memilih dan mengkonsumsi pangan yang tersedia dengan tidak merusak atau membuang-buang makanan dan minuman yang ada. Hal ini sejalan dengan apa yang ditekankan melalui tema hari pangan sedunia yang diangkat oleh Keuskupan Agung Jakarta yaitu :“Menghargai Pangan Lokal, Memartabatkan Petani dan Nelayan.”
![]() |
![]() |
![]() |
Kegiatan selanjutnya setelah ibadat bersama adalah lomba memasak antar kelas. Keseruan sangat terlihat dalam kegiatan memasak ini. Nampak antusias yang tinggi dan semangat yang terpancar dari peserta lomba yang berjumlah 5 (lima) orang dari setiap kelasnya dan juga spirit dari para pendukung dari kelas masing-masing. Persiapan diri, perlengkapan/peralatan memasak dan bahan-bahan yang akan digunakan untuk memasak sesuai jenis masakan masing-masing menjadi modal yang sangat dibutuhkan guna mendukung keberhasilan dalam kegiatan ini. Jenis masakan untuk masing-masing kelas sebagai berikut: kelas 7 A: gado – gado; kelas 7 B: ketoprak; kelas 8 A: ketoprak, kelas 8 B: babi rica-rica; 9 A: soto kudus dan 9 B: gado-gado. Kegiatan lomba memasak ini berjalan dalam aneka dimanika yang begitu seru dan menarik, terlihat kerja sama dan kesibukan yang luar biasa dari masing-masing tim untuk meracik masakannya. Setiap kelompok turut didukung oleh anggota kelasnya bahkan wali kelas pun tidak kalah sibuknya untuk memberikan semangat, memantau dan mencermati progres dan tahapan memasak timnya. Di sana sini tercium aroma masakan yang serba serbi dalam rasa dan pandangan yang sangat memanjakan mata karena peserta tetap menggunakan pakaian adatnya dalam mengolah masakannya guna menghasilkan hidangan yang sehat dan enak rasanya.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Proses mengolah masakan dalam kerja sama tim yang seru dan ramai ini, turut disemangati dan dimeriahkan dengan lomba fashion show yang berlangsung di lapangan dan juga beberapa acara hiburan baik tampilan perorangan maupun dalam group. Suasana benar- benar menarik dan memukau dalam peringatan hari pangan sedunia kali ini. Lomba memasak yang berlansung kurang lebih 2 – 3 jam ini kemudian disajikan di kelas masing-masing untuk selanjutnya dinilai oleh dewan juri. Hal-hal yang menjadi fokus penilaian ini adalah: persiapan dan kelengkapan alat dan bahan, kerja sama tim dalam memasak, kebersihan dan kerapihan, penyajian, kematangan masakan dan rasa. Kegiatan lomba memasak ini berdasarkan hasil penilaian dewan juri, memutuskan bahwa kelompok dengan jenis masakan babi rica-rica dari kelas 8 B mendapat juara terbaik . Perlu diketahui bahwa selain jenis masakan yang dilombakan, di teras dan pinggir lapangan juga dihidangkan pisang rebus, kacang rebus dan jagung rebus untuk dinikmati oleh semua warga sekolah dan ini merupakan hasil olahan para guru. Ketiga jenis makanan ini ternyata laris manis bagi seluruh warga sekolah bahkan dibagi-bagikan kepada mereka yang ada sekitar sekolah. Kegiatan peringatan dan perayaan hari pangan sedunia ini berpuncak pada acara makan bersama di kelas dan juga di teras sekolah. Terlihat suasana kebersamaan, persaudaraan dan kekeluargaan belajar menghiasi wajah dan area sekolah hari itu. Perlu disadari bahwa ketika menikmati hasil olahan/masakan yang ada, kita tidak lupa kerja keras para petani dan nelayan yang patut dihargai, disyukuri dan dibagi-bagikan dengan penuh tanggung jawab.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Berkumpul merayakan peringatan hari pangan sedunia ini memberikan energi tersendiri dalam upaya mengedepankan belajar menghargai pangan, hasil kerja tanpa kenal lelah para petani dan nelayan. Pesan untuk kita di hari yang penting ini yaitu, kita diajak untuk menghargai hasil kerja keras orang lain, tidak gampang untuk merusak dan membuang-buang apa yang menjadi hasil usaha dalam ketulusan/keiklasan tanpa mengeluh. Hal ini menuntut sikap tanggung jawab dan apresiatif bagi mereka yang berupaya hingga menghasilkan ketersediaan yang cukup untuk kebutuhan pangan kita termasuk pangan lokal. Bahwa dibalik ketersediaan pangan yang ada, ada begitu panjang deretan sosok-sosok yang berjasa dalam berbagai proses dan tahapan yang dijalani, dilalui dengan bermandikan keringat dan air mata sampai tersedia di hadapan kita untuk dinikmati. Maka sangatlah tidak tepat ketika kita meunjukkan sikap yang sebaliknya dengan tidak menghargai, tidak menghormati misalnya: membuang, merusak dan mengabaikan makanan yang ada. Atau merusak hasil kerja mereka yang tulus itu dengan cara pengolahan yang tidak baik, tidak sehat, bahkan meracuni orang lain. Mari kita belajar untuk menghargai hasil karya para petani dan nelayan. Kiranya apa yang mereka kerjakan dan hasilkan dalam keuletan, ketulusan dan kebesaran hati, kita junjung dengan cara kita mengkonsumsi pangan dengan penuh syukur, arif dan bijaksana agar hak orang lain atas pangan yang sehat tidak kita rampas dalam keserakahan dan tidak bertanggungjwabnya kita.
Mantap perayaan HPS SMP Strada St. FX III. Sukses selalu
Belajar saling menghargai pangan dan hasil kerja tanpa kenal lelah para petani dan nelayan..
Semangat dan Maju terus SMP Strada FX III
Selamat hari pangan sedunia teman teman fx3😁
Mantap Hps fx 3👍🏻👍🏻
hps kerenn
keren perayaan hps 👍🏻👍🏻
sukses selalu fx 3😻😻😻😻
semog mkin mju ya strada
sukses selalu strada
🌿”Hak Atas Pangan Untuk Kehidupan Dan Masa Depan Yang Lebih Baik” Sukses Terus HPS Safax 3🤟🏻
Selamat hari pangan sedunia teman teman fx3😁
Mari mengenal dan bahkan merasakan nikmatnya asli pangan Indonesia. Yummyyy